Astrogeo (22/06/2024). Selama berabad-abad, Baphomet, sosok misterius yang digambarkan dalam sejarah umat manusia, telah menjadi simbol yang kontroversial.

Ada banyak versi dan interpretasi tentang kemunculannya, mulai dari mengubah nama Nabi Muhammad dalam catatan tentara salib hingga menggambarkannya sebagai setan dalam okultisme kontemporer.

Namun, salah satu kemunculan Baphomet yang paling terkenal terjadi dalam kisah jatuhnya Kesatria Templar, ordo militer yang sangat kuat pada abad pertengahan. Tuduhan bahwa orang menyembah Baphomet muncul selama persidangan Templar pada abad ke-14, dan telah memicu perdebatan sengit selama berabad-abad.

Apakah Baphomet, bagaimanapun, bertanggung jawab atas penghancuran Kesatria Templar, atau apakah ia hanyalah bagian dari permainan politik yang kotor dan penuh intrik? Baphomet masih merupakan simbol yang penuh misteri hingga saat ini.

Mari kita menyelidiki misteri ini lebih dalam untuk menemukan informasi yang tersembunyi di balik lapisan sejarah yang tertutup.

Akhir Kesatria Templar

Pada laman History Today, sejarawan Inggris Richard Cavendish bertanya, "Apakah ada lembaga lain dalam sejarah yang lebih banyak dipenuhi dengan omong kosong daripada Ordo Kesatria Templar?"

Pada awalnya dikenal sebagai "Rekan-rekan Prajurit Kristus yang Miskin dan Bait Suci Salomo", Para Templar dengan cepat berkembang menjadi organisasi militer yang kuat di Eropa.

Cavendish menyatakan bahwa mereka cepat mendapatkan anggota baru dan berkembang menjadi ordo militer terkemuka di dunia Kristen pada abad pertengahan.

Miskin adalah hal yang tidak dimiliki oleh para Templar. Mereka mendapatkan banyak tanah di Prancis, Inggris, dan Spanyol.

Mereka menjadi kaya dan berkuasa sebagai bankir untuk raja-raja Eropa dan dapat memindahkan emas batangan dengan aman berkat jaringan militer yang kuat.

Namun, ketika orang Islam berhasil merebut kembali Tanah Suci pada akhir abad ke-13, alasan awal keberadaan Templar hilang.

Cavendish menulis, "Philip IV dari Prancis, yang kekurangan dana, melihat peluang untuk menghasilkan keuntungan." Philip melihat Templar sebagai cara untuk mendapatkan uang karena dia utang banyak karena perang dengan Inggris.

Cavendish menambahkan, "Dia mungkin juga merasa tidak aman dengan kekuatan Templar." Philip IV memerintahkan penangkapan semua Templar di Prancis pada tahun 1307.

Semua Templar yang berada di Prancis ditangkap oleh pasukan Philip pada tahun 1307, dan pada hari yang sama dia menyerahkan mereka ke Inkuisisi untuk diinterogasi. Philip juga menyita semua harta benda Ordo yang ada di Prancis.

Ada banyak tuduhan terhadap para Templar, seperti penyembahan setan, penistaan salib, dan homoseksualitas.


Setelah ditangkap, mereka yang ditangkap mengalami beban mental yang mengerikan, dan banyak dari mereka yang mengakui keadaan mengerikan ini. Banyak Kesatria Templar mengaku bersalah karena tekanan penyiksaan.

Mereka biasanya mengatakan kepada para penyelidik bahwa mereka adalah korban sistem yang tidak dapat mereka kontrol.

Banyak orang mengklaim bahwa, meskipun dilarang keras untuk berhubungan dengan wanita, mereka juga dipaksa untuk melakukan hubungan sesama jenis dan menyangkal Kristus dan meludahi salib.

Cavendish menyatakan bahwa salah satu tuduhan yang paling mengejutkan adalah penyembahan Baphomet. "Beberapa pengakuan menceritakan tentang penyembahan terhadap kepala yang aneh, kadang-kadang disebut Baphomet."

Kepala dapat dibentuk dengan berbagai cara, seperti dilukis di atas balok atau dibuat dari kayu, memiliki jenggot, ditutupi dengan daun perak atau emas, atau empat kaki.

Cavendish tegas bahwa tidak ada alasan yang masuk akal untuk mempercayai pengakuan tersebut.

Baphomet: Antara Islam dan Okultisme

Menurut Wu Mingren, penulis Ancient Origin, pernyataan pertama yang dibuat tentang Baphomet berasal dari surat yang ditulis oleh seorang tentara salib Prancis pada tahun 1098.

Mingren menulis, "Tentara salib itu mengatakan bahwa kaum Muslim di Tanah Suci memanggil "Baphometh" tertentu sebelum pertempuran."

Diperkirakan nama Baphomet berasal dari nama Nabi Muhammad yang diubah.

Mingren menjelaskan, "Sekarang umumnya diakui bahwa nama ini merupakan penyimpangan dari Muhammad, pendiri agama Islam." 

Nama Baphomet terus hidup dalam sejarah dan menjadi simbol yang penuh teka-teki, meskipun tidak ada bukti nyata tentang keberadaan Baphomet sebagai entitas nyata.

Pada tahun 1800-an, ahli sihir Prancis Eliphas Levi menggambarkan Baphomet sebagai "Sabbatic Goat", sosok berkepala kambing yang berfungsi sebagai simbol dari dua kekuatan yang bertentangan.

Pada abad ke-20, okultis terkenal Aleister Crowley menghubungkan Baphomet dengan Setan. Crowley menentang pemahaman Kristen tradisional tentang Setan dan melihat Baphomet sebagai simbol pemujaan rahasia dan pengetahuan terlarang.

Menurut perspektif Crowley, Baphomet berubah dari nama misterius yang dikaitkan dengan kaum Muslim menjadi simbol kontroversial yang dikaitkan dengan penyembahan setan dan tradisi magis kuno.

Sampai hari ini, nama Baphomet masih digunakan dan digunakan sebagai simbol yang kuat dalam banyak gerakan okultisme dan satanisme kontemporer.